Jumat, 07 Januari 2011

AJI PANGLIMUNAN: MENGHILANG DARI PANDANGAN MATA

AJI PANGLIMUNAN: MENGHILANG DARI PANDANGAN MATA

Posted in AJI PANGLIMUNAN on 31 October 2009 by wongalus
Diciptakan untuk dijalani. Diciptakan untuk dicoba dan berhasil. Inilah prinsip siswa perguruan olah batin. Bagaimanapun juga diciptakannya banyak ajian oleh para leluhur kita dulu tidak hanya untuk menjadi perbendaharaan ilmu kesaktian saja. Namun, berbagai ajian itu diciptakan agar dilakoni/dijalani dan memberikan kemanfaatan.
Pada suatu kurun waktu, adalah sebuah suratan takdir bila seseorang harus mengalami sebuah kejadian yang tidak diharapkannya. Misalnya, apa yang dialami oleh nenek atau kakek kita dulu, atau simbahnya kakek atau nenek kita dulu. Kalau di suruh memilih, mungkin mereka akan memilih hidup di jaman sekarang yang serba enak dan mudah. Namun, karena takdir akhirnya mereka harus dilahirkan pada jaman peperangan, jaman sengsara, jaman dimana seleksi alam berlaku: yang kuat akan menang dan yang lemah akan kalah.
Dalam khasanah perbendaharaan ilmu kesaktian Jawa, kita mengenal Aji Panglimuman. Pemilik ajian ini benar-bila bisa menghilang dari pandangan mata sehingga tidak bisa dideteksi keberadaannya. Para pendekar yang memiliki aji panglimunan dipastikan mereka yang ilmu kesaktiannya sudah sampai tataran tinggi. Olah rasa/batinnya sudah benar-benar bisa dibuktikan. Sebab ajian ini sebenarnya untuk njangkepi/melengkapi semua ajian yang sudah ada.
Ajian panglimunan adalah jenis ajian yang tidak digunakan untuk menyerang, namun untuk menghindar dari serangan fisik dan metafisik. Maka sifat Aji panglimunan ini adalah untuk bertahan dan menjauh tanpa diketahui oleh pihak lawan. Meskipun begitu, Aji Panglimunan juga bisa digunakan untuk memasuki wilayah-wilayah musuh untuk mencuri informasi penyerangan. Maka ajian ini cocok untuk para telik sandi namun tidak boleh digunakan untuk mencuri. Sebab, bila digunakan untuk mencuri untuk kepentingan pribadi, maka si pemiliknya akan mendapatkan celaka.
Untuk mendapatkan ajian langka ini, para murid paguron harus melaksanakan laku sebgai berikut: Puasa ngebleng 7 hari 7 malam, dimulai pada hari Selasa Kliwon. Mantra ajian ini sebagai berikut:
“Sir ora katon, sirep berkat saking nabi Muhammad la illaha illallahu yahu anta anta hem, iyo iyo hum nasrum hu allah”
Setelah usai menjalani laku, pagi harinya saat matahari terbit para murid ini merapalkan mantra aji panglimunan dan membuktikan apakah mereka sudah bisa menghilang dengan cara melihat bayangannya sendiri. Tanda-tanda ajian ini sudah bekerja dengan baik adalah bila tubuhnya sudah tidak ada bayangannya lagi. Ini artinya mata manusia biasa sudah tidak bisa melihat dirinya lagi.
Namun, bila belum berhasil menghilangkan tubuh, itu berarti dia masih belum menguasai aji panglimunan dan harus kembali menjalani laku puasa ngebleng dari awal.
Bila sudah berhasil menguasai ajian hebat ini termasuk juga ajian lin, oleh para leluhur kita disarankan untuk menggunakannya dengan bijaksana yang disertai dengan sikap rendah hati dan mampu menguasai emosi sebaik-baiknya. Bhirawa Anoraga: Perkasa tapi rendah hati. Sebab sebaik-baik manusia adalah manusia yang berbudi luhur dengan memeri kemanfaatan pada sesama, mengayomi/melindungi mereka yang lemah dan tidak menebar permusuhan. Kebaikan pasti akan mengalahkan kejahatan. “Suradira jayadiningrat, lebur dening pangastuti.”
@wongalus,2009

1 komentar:

  1. Assalamualaikum wrb,salam persaudaraan,perkenalkan nama saya Dewi Zulianty asal dari Sukabumi niat saya hanya ingin berbagi pengalaman kepada teman2 yang sedang dalam kesusahan,dulu saya seorang yang sangat sukses usaha saya dimana2 bahkan saya berfikir uang yang saya punya bisa dipakai tujuh turunan,kesuksesan saya membuat saya lupa segalanya,bahkan saya tidak pernah shalat sekalipun,cobaan datang menghampiri saya akhirnya saya bangkrut dan gulung tikar,himpitan ekonomi memaksa asya jadi pemulung,saya punya tiga orang anak dan semuanya masih kecil,saya sempat stres dan hampir bunuh diri tapi setiap saya menatap wajah anak saya semua semangat saya datang,saya sudah taubat dan shalat lima waktu tidak saya tinggalkan,tanpa sengaja saya didatangi seseorang dan memperkenalkan saya dengan Aki Tirem,saya coba telpon Aki dan alhamdulillah saya tersambung dengan beliau tapi pada awalnya saya ragu ikut saran Aki tapi saya punya niat lepas dari masalah saya dan saya punya niat menyekolahkan anak saya sampai selesai akhirnya saya ikut saran Aki walaupun keterbatasan dana yang saya punya,dan alhamdulillah saya sujut syukur dan mengeluarkan air mata ketika melihat hasil dari apa yang aki berikan pada saya,sekarang saya kembali sukses dan punya beberapa toko bangunan di daerah sukabumi,terimah kasih Aki Tirem berkat aki saya bisa seperti ini,khusus untuk teman2 yang percaya dengan pengalaman saya dan punya masalah apapun silahkan hub langsung Aki Tirem di nomor 0853 4359 0187 insya allah akan dibantu dan jangan takut beliau membantu tidak melenceng dari ajaran agama,sekali lagi saya ucapkan terima kasih pada pemuat web ini karna berkat ini saya bisa berbagi pengalaman saya,ini pengalaman nyata saya demi Allah tampa karangan apapun,sekian dan terima kasih Assalamualaikum Wrb.


    BalasHapus